Jumat, 21 September 2012

last revenge!!


LAST REVENGE 

Pernikahan adalah suatu hal yang paling diinginkan setiap mansia dalam hidupnya. Keraguan akan pasangan selalu menjadi hal pertama yang terlintas di benak setiap pasangan.
“ jessie,,  anakku apa kamu yakin ingin menikah dengan victor?”
“ ayah , aku sungguh mencintai victor dan tidak mungkin aku akan menyesalinya”
“ baik jika itu memang menjadi keputusanmu, ayah hanya berharap kau hidup bahagia dengan pilihanmu”
“ terimakasih ayah”
Pada sebuah pertunangan antara jessie corno dengan victor gabriel terjadilah sesuatu yang merubah segalanya menjadi kelam terdengan suara pisto menembus tubuh victor, merubah tawa menjadi jeritan ketakutan dipagi yang cerah ini.
“ tidak!! Victor apa yang terjadi ya Tuhan bicaralah padaku, victor jangan kau tinggalkan aku! “
“ hei tenang jessie aku tidak akan pernah meninggalkanmu, hati ini akan tetap untuk kamu meski maut menjemputku”
“ kau jangan berbicara seperti itu, kau akan baik-baik saja  
“ tidak jessie kau jangan menangis tersenyumlah untuk ku”
“ cepat panggil ambulance !!!”( perintah ayah jessie)
“ada apa ini Maharet? “
“ kau kemana saja, kakakku tertembak orang jahat pasti dia sengaja ingin mengacaukan pertunangan ini”
Nasib baik ternyata tidak menghampiri victor dan keluarga itu. Kematian victor menimbulkan sebuah pertanyaan besar “ siapa yang tega membunuh seorang seperti victor yang suka bergurau dan sering membuat orang lain tertawa” sebagai adikknya maharet hanya bisa terdiam dan menerima kematian kakaknya. Setelah upacara pemakaman victor, jessie terlihat sangat terpukul ia hanya berdiam diri terus-menerus di kamarnya yang seharusnya menjadi kamar pengantin milikknya.
“ jessie, anakku biarkan dia tenang jangan kau menghambat kepergiannya, ibu disini masih bersamamu relakan dia”
“ tidak! Aku tidak akan pernah merelakan kematianya yang mendadak seperti itu dia meninggalkan luka yang dalam padaku!”
“dengarkan ibu, dia sudah pergi jangan kau memberatkan kepergiannya disana, biarkan dia pergi dengan tenang. Masih ada maharet masih ada george disini yang senantiasa menemanimu”
“ cukup ibu! Biarkan aku sendiri”
Merenung menangis telah hampir habis air mata untuk menangisi kepergian victor bagaimanapun jessie harus menghadapi tragedi ini. Akan tetapi ia melihat sosok laki – laki yang tak lain adalah victor dia datang menemui jessie lalu ia berkata,
“ jessei ini bukanlah halusinasi ini memang aku ingin aku bersamamu, tetapi aku harus pergi maafkan aku jessie”
“ tap tapi aku tidak akan pernah merelakan kau pergi dari ku kenapa kau pergi begitu saja aku tak bisa hidup tanpamu karena kau adalah napasku, tanpamu aku bukan siapa – siapa”
“ aku percaya kau bisa hadapi ini, kau wanita yang tegar gunakan kepercayaanku ini pada hidupmu kau selalu dihatiku, jaga dirimu baik-baik jessie”
“ victor!”
Bayangan victor masih hinggap di pelupuk mata jessei , setelah sosok victor lenyap meninggalkan jessie kembali pada keheningannya. Ibu jessie sudah berusaha keras untuk menghiburnya akan tetapi itu semua sia sia, lalu ia menyuruh george dan maharet menemuinya untuk menghiburnya.
“ syukurlah kalian segera datang jessie mengigau melihat victor terus menerus tadi malam”
“ baiklah aku kesana dulu tante”
George mencoba untuk menghibur jessie tapi sepertinya itu tidak merubah kesedihan jessie.
“ jessie ini aku george teman kamu apa kamu sudah lupa apa kamu ingin aku menyusul victor ke alam sana? Jika kamu terus seperti ini dan mengabaikan kehadiran kami.”
“ benar jessie kau harus melupakan kakakku, tenang saja akan aku usut kasus ini , kau harus lepas dari bayangan victor Pokoknya aku berjaji akanmencari pembunuh kakkaku “
“Kalian tidak mengerti biarkan aku sendiri”
Diperjalanan pulang maharet dan george saling bertukar pendapat mengenai pembunuh victor.
“ apa kau yakin ingin mencari pembunuh victor itu terlalu berbahaya bagimu itu kan tugas polisi, biar aku saja yang mencari “
“ aku juga tahu tapi aku ingin mencariya dengan usahaku , eh itu sudah sampai rumah terima kasih george sudah mau mengantar aku pulang”
Belum terlambat jika ke kantor pak vincent poedly ( batin maharet)
Ia menyewa detektif yaitu pak vincent poedly
“ selamat siang pak vincent? “
“ iya selamat siang oh adik dari korban yang bernama victor ya, kasus saudara anda ini sulit sekali karena di ditemukan peluru jenis “cm” yang menewaskan saudara anda dan peluru jenis ini hanya dimiliki oleh orang tertentu, peluru ini dirancang khusus dengan pistol yang khusus juga, jadi mustahil pistol yang digunakan pistol yang biasa kita jumpai “
“ kalau boleh tahu ciri orang tersebut itu seperti apa?’”
“ ya, menurut  dugaan saya sementara pasti orang tersebut punya relasi atau punya kerja sama persenjataan juga di orang yang konglomerat karena harga pistol itu di negara ini tidak diperjual belikan secara bebas “
“ jadi seperti itu ya, ya sudah terima kasih ya pak atas penjelasannya, selamat malam “
Huuh malam sudah  larut sebaiknya aku segera sampai rumah ( batin maharet dalam perjalanan pulangnya ) tiba-tiba maharet tertegun dan terkejut melihat sosok laki-laki menyerupai kakakknya.

“ kakak! Kau kah itu?”(angin semakin kencang bertiup )
“ ini pasti mimpi tidak kakak sudah tenang disana “
“ maharet, ini memang aku hanya kau tak dapat menyentuhku, kakak ingin mengucapkan terima kasih kau telah membantuku, akan kuberitahu satu hal padamu pembunuh itu mungkin saja ada didepan matamu jadi berhati hatilah selamat tinggal maharet “
“ kak kak!! Siapa sebenarnya dia “( sudah pergi dan malam kembali sesunyi tadi )
Sosok victor lenyap seiring angin yang menembus jaket maharet.Keesokan harinya george mengajak jessie keluar mencari suasana yang baru untukknya, seperti george masih sangat mengharap jessie jika dulu george memang menaruh simpati pada jessie sebelum mengenal victor.
“ jessie aku senang kau mau keluar jalan-jalan menemaniku”
“ aku hanya ingin keluar mencari kesegaran diluar, setidaknya aku harus mengahargai segala usahamu dalam menghiburku. Lagi pula kau adalah sahabat terbaikku “
“ iya hati mu kan masih dihiasi victor, aku kira kita bisa menjadi lebih dari ini “
“ george!! baru 2minggu pemakaman victor kau sudah berbicara seperti itu, aku kecewa menerima ajakanmu keluar “
“ jessie! Benar memang dia sudah tiada tapi bukankah sebaiknya kau berkaca sekarang ini hidupmu menjadi berantakan benahi kembalilah seperti dulu kau selalu menebarkan senyuman pada orang lain itu yang aku rindukan darimu jessie “
“maaf” ( kemudian dia termenung dalam diam dan berjalan keluar )
“ ayo kita cari makan aku lapar” ( sambil merangkul pundak jessie )
George sepertinya sudah berhasil menghibur jessie dengan tingkahnya yang membuat jessie sejenak melupakan sosok victor dari ingatannya.
“ terima kasih ya sudah mengajakku hari ini, besok jangan lupa ada acara syukuran di rumah acara ulang tahun victor aku harap aku bisa melihatmu dirumah”
“ tidak , terima kasih telah tertawa hari ini jessie iya aku pasti akan datang “
Sementara itu maharet sedang membahas kasusnya kepada pak poedly terdengar suara handphone berdering.
Cringgg cring ccringg……  bunyi telepon yang klasih milik maharet .
“ halo , oh jessie iya ada apa “
“ besok malam jangan lupa kau datang kerumah ada syukuran ulang tahun victor “
“ iya aku pasti akan datang “
“ terima kasih “
Kembali pada pembahasan maharet dan pak poedly
“ jadi tadi anda ingin bilang apa?”
“em gini pak tapi ini tidak masuk akal tadi malam entah mimpi atau bukan kakak saya menemui saya dan ia bilang kalau yang membunuhnya itu ada didekat saya, pada intinya dia ada didepan mata”
“ itu mungkin saja, dia bilang didekat anda bisa jadi anda mengenal pelakunya,  apa ada hal yang aneh pada saat kejadian yang menimpa saudara anda itu”
“ aneh mmmm sepertinya saya tidak menemui hal aneh pada saat kejadian tersebut tapi siapa jika orang terdekat saya”
“tadi pagi ada saksi mata yang berkata bahwa dia melihat laki-laki berjas putih dan rapih dari belakang tak lama setelah pria itu pergi terdengar suara tembakan yang menembus victor.”
“ berjas putih ada banyak yang berjas putih, ada george ada tamu juga banyak”
“ tapi tak ada salahnya anda berwaspada pada siapapun “
“ iya , terima kasih infonya pak selamat bekerja kembali “
Malam berikutnya tibalah acara yang mengingatkan akan kepergian victor acara perpisahan pada hari ulang tahunnya victor,malam yang indah menyelimuti rumah jessei yang sedang sibuk menyiapkan syukuran itu.

“ george tolong tante,panggilkan om ya, om sedang ada ditaman sudah larut malam sebentar lagi acara akan dimulai “
“ baik tante”
“ george! George! “
  ada apa sih maharet ? teriak-teriak itu george ada di taman”
“ makasih tante, “
“ george aku pinjem mobilmu ya, soalnya ipod aku ketinggalan dirumah”
“ tapi jangan lama-lama”
“ okay “
Ketika sampai dirumah ia segera mengambil ipodnya dan menaruhnya di laci mobil george tapi ketika itu ia terkejut ada sesuatu benda yang membuat jantungnya berdegup kencang membuatnya tak bisa berkata – kata kemudian dia menghubungi pak poedly.
“ halo halo pak vincent! Saya punya tak sengaja melihat ada pistol yang mungkin pernah kita bahas kemarin saya sungguh takut karena benda itu berada di laci mobil teman saya george coba bapak selidiki dia dan coba bapak kesini periksa !”
“ tenang, sebaiknya anda jangan panik dulu akan saya periksa anda sekarang pulang kerumah jessie tapi jangan membuat hal-hal yang mencurigakan dulu, “
“ saya akan berusaha untuk mengendalikan emosi saya pak “
Setiba di rumah jessie, maharet mengeluarkan suara kerasnya dia menerriakkan kata “ goerge.. george..george” semua orang yang berada diruangan itu tersontak terkejut mendengar suara maharet yang menggegerkan kesibukan dimalam itu.
“ kau bicara apa maharet! Ada apa dengan george! “
“ jessie kau sungguh ingi tahu siapa pembunuh victor?”
“ apa kau sungguh tau siapa dia?”
“ ia dan dia bersama kita sekarang , dia george jessie”
“tante sungguh tak menyangka jika george lah pelakunya”
“ tunggu kalian jangan salah paham “’( tiba tiba keluar dari taman dan menepis tudingan maharet )
“ kalau itu memang kamu aku bersumpah tidak akan melihatmu dan tak sudai memaafkanmu!”
“ bukan aku pelakunya maharet berkata dusta, percayalah aku tidak mungkin membunuh sahabatku sendiri “
“ jessir aku menemukan bukti yang kuat di mobilnya, itu sudah cukup jelas semua bukti telah mengarah padanya “
“ tutup mulutmu maharet!!”
“ anda sekarang tidak bisa mengelak lagi pak george satu hal yang pasti sidi jari anda tidak bisa direkayasa,  saya sudah memeriksa bukti pistol yang berada di laci mobil anda  dan hasil membuktikan peluru yang singgap di tubuh korban cocok dengan pistol yang kami dapati di laci mobil anda, serahkanlah diri anda kita bisa membicarakan ini semua disana “
  anda siap jangan suka ikut campur masalahku”
“ oh maaf sebelumnya saya belum memperkenalkan diri saya pada kalian, kenalkan saya vincent poedly saudari maharet meminta bantuan saya dalam menangani kasus victor  kakakknya sendiri.”
“ berengsek kau maharet. Kau sudah terlalu bayak ikut campur sebaiknya kau menyusul kakakmu saja!!” ( bersiap menembak si maharet dengan pistol yang ada di saku jasnya )

Ia mengarahkannya tepat didepan maharet akan tetapi suara gemuruh petir dan kecangnya angin menyambut sesosok laki-laki beralis tajam, bermata coklat mencorong berhidung sempurna, tinggi semampai berjas hitam, tidak salah lagi di adalah Victor yang langsung menangkis tangan kanan goerge dari maharet.

“hai george??” ( serngit victor )
“ tidak tidak mungkin kau sudah mati!  Mati..! “
“ memang benar george tubuhku sudah mati akan tetapi tuhan berbaik hati mengizinkan aku mencari dan mengungkap siapa pembunuhku !”
“baiklah, karena kalian sudah tahu akan kuberikan alasan kenapa aku melakukan ini semua !!”
“ oh ya seberapa besar dosaku terhadapmu”
“ karena kau sama sekali tidak pantas mendapingi jessie, memang pada awalnya ini adalah salahku telah mengenalkan kamu pada jessie, kau tahu kau tak pernah mengerti aku  kau tak pernah bisa melihat tatapanku terhadap Jessie!!”
“ jadi ternyata kau dulu menyimpan rasa padaku George kenapa tak kau ungkapkan perasaanmu padaku!, kau sudah sangat nyaman aku anggap sebagai sahabatku aku merasa itu sangat berarti”
“oh jadi hanya karena itu “
“yah”
“menyerahlah kau George pada polisi”
“diam kau tua Bangka !”
“ hei, jangan kau hina mertuaku ,apa aku membuatmu ketakutan”
“victor kamu”
“ya , benar jessie aku masih suamimu “
“dan sekarang victor aku jamin kau akan musnah ! kali ini !!”
“George …george! Apa kau tidak ingat ,kalau senjata itu sudah pernah memusnahkan aku dari alam fana ini, jadi kau salah jika ingin melepasakan peluru kesayanganmu itu ,justru sekarang peluru itu akan memakanmu sendiri….!”
 DOR ..! terdengar suara tembakan menembus tubuh gagah perkasa georem dia mati dalam lembah kenistaan. Dan pada akhirnya Jessie memulai hidup baru tanpa victor , dan victor akan selalu dikenang sebagai victor Gabriel mungkin victor masih akan kembali pada kehidupan kisah victor lainnya. Dia akan selalu hidup dalam lembah keabadian.
“ kamu ingin meninggalkan aku seorang diri lagi  victor?”
“ ingatlah hati dan cintaku untukmu seorang tapi sudah waktunya aku pergi”
“ kenapa”
“ karena aku sudah menyelesaikan tugas terakhirku “
“ jadi ini adalah perpisahan”
“ mungkin selamt tinggal “
Cahaya redup bagai lentera merah yang menyertai kedatangan victor lenyap seketika bersama lenyapnya sosok victor dimalam itu , memaksa keluarga itu hening kembali mengenang kisah yang baru saja mereka saksikan.
The end









Minggu, 16 September 2012

SESALKU


SESALKU




 23 Januari 2004, dia secara nyata ada didepanku  kami adalah sepasang suami istri yang sudah tinggal bersama selama 6 tahun,  aku belum berencarna mempunyai buah hati dari pernikahan kami. Pagi itu seperti aktifitas biasanya aku mempersiapkan sarapan untuk kami makan aku tengah sibuk dengan spatula ditanganku. Ia terbangun segera mendengar gemerisik krincing di dapur.
“ pagi ini menunya mau apa  suamiku?” Tanya David padaku
“ emm seperti biasa kan enak atau tidak masakanmu aku selalu makan,, ow iya tolong ambilkan aku jus orange yang dingin sana “ pintanya padaku
“ ini,wah sayang persediaan makanan kita hampir habis ,”
“ iya nanti aku antar kamu belanja sekalian  berkunjung kerumah ibu, sudah lama kita tidak mengunjungi ibu,” ujarnya.
Waktu begitu cepat berlalu, David seperti biasa ia mengukir beberpa patung pesanan dari koleganya,  patung – patung hasil karyanya sudah termasyur dikota itu. Setelah mengantar  ku belanja dan berkunjung kerumah ibu, aku segera membuatkan sup ayam kesukaanya hangat – hangat David sangat suka ketika aku memasak sup ayam buatnya , keluarga kami cukup harmonis walaupun ia pemarah tetapi ia penuh dengan kehangatan ia selalu tersenyum kadang dia hanya terdiam dan beraktifitas tetapi akhir – akhir ini dia berubah jarang aku melihat ia bercanda padaku seperti dulu diam nan sunyi sering aku rasakan entah apa yang membuatnya begitu akupun tak tau pasti apa yang ada dibenaknya , bagaimanapun juga  kunikmati hidup ini dengan suka cita.
“ aduh,,!! Jariku keluar darah”  tiba tiba pisau yang kugenggam menggoreskan jari kiriku dan membuat David mendatangiku
“ kau kenapa?? Jarimu ! sini ( sambil memasukan jari ku kemulutnya )  hati – hati kalau memasak kalau kau sampai terkena pisau lagi atau apapun itu aku bias kehilangan  kamu, aku tidak mau sendiri!”
“ kau ini kenapa !! aku hanya tersayat pisau tak mungkin aku mati david,! “
“ kau tak tau  apa – apa ! “( berlalu pergi dari sudut dapur  }
Ia datang lagi dengan membawa sesuatu benda kecil yang digenggamnya
“ angkat tinggi – tinggi rambutmu !” pintanya
“ kalung ini untukku? Indah bandulnya akan kupakai kalung ini dileherku “
“ berjanjilah kau akan tetap hidup” sambil memelukku erat sekali dan menciummi kening serta pelipis wajahku.
Aku teringat ada sesuatu yang ingin aku beli yaitu kado pernikahan kami genap ke7 tujuh pada tanggal 30 Januari . Sesegera aku keluar sambil minta izin sang suami, awalnya dia tidak memberikan izin tetapi karena kelihaianku berbicara akhirnya ia memperbolehkannya.
Sampai di supermall yang berjarak 4km dari rumah, saya segera membeli satu barang yang ingin sekali suami saya miliki. Supermall itu selalau ramai dikunjungi sampai ketika saya mengantri di ruang kasir tiba giliran saya membayar, ada seorang laki-laki menepuk pundakku dan aku terkejut ada sesosok laki- laki yang tak asing lagi dimataku.
“ hei Rita kan? Siswi kelas 3 IPA 1 yang cengeng itukan? Yang pernah nangis ketika sepatunya hilang karna sepatu itu kado special almarhum ayahnya?”
“ ha, kau siapa ya bentar aku inget inget oh iya,, yang tiap ulangan duduk sebangku denganku yang nyontek terus “
Kami langsung berpelukan hangat melepas kerinduan yang hampir 5 tahun tak pernah bertemu.
 “ haha masih inget aja kamu, gimana kabarnya? Udah berkeluarga?”
“ aku sudah punya suami, hehemm kapan kamu pulang  dari jepang? Wah sekarang jadi sukses ni di jepang, ketemu cewe impian ya disana rif”
“ enggak aku belum ada pikiran ke arah sana heheehe”
“ ow ya rif aku buru-buru pulang besok kita sambung lagi ya,,”
“ Ekh kita barengan aja pulangnya,  kamu kita searah kan”
“ em gimana ya, ya sudah aku kenalkan sekalian dengan suamiku, kita  minum kopi dulu dirumah ya”
“ oke “
Sesampai dirumah
Kulihat suamiku melakukan aktifitasnya seperti biasa dia sedang megukir sebuah patung perempuan yang sedang menggendong bayinya, terlihat asyik dengan pekerjaanya sesampai aku pulang dia tidak menyadarinya.
“ vid,,, aku pulang,, ayo rif silakan masuk suamiku sedang di teras biar aku panggilakan, “
“ oh oke,, ini semua karya suami kamu ya? Mengagumkan “
“ emm terimakasih pujiannya “
Sesampai aku pada david matanya terlihat merah membara terbesit rasa takut di pikiranku, dia marah apa cemburu? Entah apa yang merasuki pikiranya. Dia melaju cepat jalanya ke arah Arif teman SMA ku dengan membawa pisau ukir ditanganya seperti ingin memangsa Arif sesegera aku menghentikan langkah kakinya, terlintas dipikiranku “ dia cemburu melihat aku membawa arif teman sekolahku dulu “ tapi apa daya aku tak mampu menghentikan langkah kakinya yang melaju bak elang melihat mangsanya.
“david, david dia sahabat aku, kau mau apa?,,”
“ sebaiknya kamu pergi sebelum aku gunakan pisau ini mengeluarkan jantungmu!!!”
“ kau pulang saja Rif,, dia sedang emosi dia sedang labil,  belakangan ini dia sering emosi”
“ sabar sabar vid, aku ini temen rita bukan selingkuhannya, sebaiknya letakkan benda itu dari tanganmu”
“ akh,, banyak bicara mati saja kau!!” sambil menikam tubuh Arif

“ apa yang mau kau lakukan, jangan!! “
“awas!!!!!,  “ (menyelamatkan arif tetapi justu aku yang terkena benda tajam itu )
“ apa yang kau lakukan!!”
“ rita bangun! Maaf maaf kan aku aku tak bermaksud menyakitimu,, maaf rita bangun! Bangun! Bangun!
Tak kan kubiarkan kau pergi !!! “(sesal davin dengan suara tangisan dan pelukannya yang hangat padaku)

Ku terbangun dipenuhi dengan bau obat-obatan tersedar aku akan kejadian baru saja, segera aku menoleh kearah sampingku, tetapi sang suami dari sudut manapun aku tak bisa menemukannya disekitarku. Hanya ada seorang wanita yang tak lain dia Rika sahabatku,
“ dimana suamiku!!! Dimana dia!”
“ Hei hey rita tenangkan dirimu, dia baik – baik saja Rita tenang “
Aku ingat terakhir kali suamiku memeluk erat tubuhku, sekarang dimana keberadaanya aku merindukanmu,  dan Rika saat itu menjelaskan semuanya, bahwa aku sudah berada di rumah sakit ini hampir 6 hari aku menyangkal, mustahil ini semua terjadi lalu dimana suamiku, Rika menjawab kalau dia sudah tenang di bawah rumput halus disertai bunga – bunga yang masih segar.



Ku tertegun mendengar penjelasan Rika.
 “Kau  telah tinggalkan kerinduan yang dalam hari ini tepat hari ulang tahun pernikahan kita David
Kau berikan kalung ini ketika aku berada di duniamu, sekarang aku mengerti mengapa kau takut aku tersadar dari duniamu, aku ingin kembali lagi kesana bandul ini bercerita kau ingin sekali memiliki buah hati dari pernikahan kita. Aku sungguh egois maaf kan aku, wanita dalam kalung ini menitihkan air mata begitu aku menangis karena kehilanganmu.
" ku tertatih diatas kursi yang membantuku berjalan terdiam,menangis,memandangi sebuah kalung berbandul ukiran patung wanita yang sedang menitihkan air mata. Hangatnya dekapanmu mendadak menghilang lenyap trermakan masa.Sesal tak akan ada guna lagi sesalku tak akan berakhir,aku akan menuggumu menjemputku kembali ke duniamu wahai suamiku "(sesalku /20/1/2009)














Rabu, 25 Juli 2012

KEKAL DALAM DENDAMKU


KEKAL DALAM DENDAMKU
Hidup tak kekal bak air tenang suatu hari nanti akan datang ombak besar yang membuat keruh air tenang itu, dendamku lebih kekal daripada kematian tiap hari, bulan dan tahun dendam itu terpelihara rapat dihari ini.Tak bisa merasakan kesedihan mereka, kebagiaan mereka. Kelam dan hitam itu duniaku, matahari tak pernah lagi menyinari ku semenjak takdir yang memisahkan aku dengan orang yang paling aku sayangi. Meninggalkan aku jauh –jauh membiarkan aku sendiri dalam hidup yang keras ini.
Kesepian, kesendirian itu yang selama ini aku alami, apakah di dunia ini ada sebuah keadilan? Kenapa keadilan itu tak pernah muncul dalam diriku? Akankah masa lau itukembali lagi padaku? Simaklah cerita ini,
Hari itu aku mengunjungi rumah kekasihku “ Marinne “ namanya akan tetapi mataku tak bias menipu meski hati berkata tidak dengan apa yang aku lihat, marine bermain pria dibelakangku, aku sungguh terkejut dengan kenyataan itu
“ kau tega sekali berbuat seperti itu di belakangku ! siapa laki-laki yang sedang ada dikamarmu itu marine jawab kataku ! jangan hanya menangis  didepanku!” bentakku padanya
“Vincent dengarkan aku dia itu, sebenarnya aku lakukan ini karena mu Vincent  aku takut terjadi apa-apa padamu“ jawabnya
“ semua ini untukku?.. aghhhhhhhh!! Begitu bodohnya kasih ku padamu sebesar ini padamu ! taukah kamu!”
Tiba tiba muncul laki-laki yang ada didalam kamar marine yang dimaksud tadi.
“jadi ini yang namanya vincent gabrio itu, lumayan tampan juga, kau sungguh beruntung dapat wanita seperti marine ini dia mengorbankan seluruhnya demi menyelamat kan mu,, tapi ternyata mungkin ini adalah terakhir kali kau akan melihat wanita ini ha ha ha!”( sembari menusukkan belati di tubuh marine)
“ sebenarnya apa ini semua! Letakkan benda itu dari tubuhnya bangsat!! ,, “ teriak ku pada lelaki itu
“ kau ini sungguh tak mengetahui siapa aku? Ingatkah kau dengan kasus Steve yang kau jebloskan ke penjara tahun lalu, dia satu-satunya orang yang aku punya di dunia ini tapi karnamu dia telah menusul  ibunya ke lain alam!, kau ingat sekarang? Bahkan kau tidak mau menyelamatkan  wanita ini?”
“ aku tak tahu apakah wanita yang kau sekap itu adalah  wanitaku,!”
“ vincent kau harus tau aku ,, akgh ini semua  hanya untukmu “(mengerang kesakitan”
“ kau ucapkan salam terakhir untuknya gadis manis!”
“ jangan kau lakukan itu bangsat! Aku tau kau hanya dendam terhadapku jangan kau gantikan aku dengannya!”


“ upss maaf tapi aku lebih suka kau melihat ini hahahaha!” jawab lelaki itu sambil menuskkan benda tajam ke tubuh indah marrine
“ tidakkkk!!!!!!!!!!!!!!  Apa kau bilang! Aku akan mencari dimanapun kau hidup bangsat! “
“ aku takut sekali,, dengar Vincent marine  berkorban untukmu karena dia memohon padaku untuk tidak menghabisimu, tapi yah aku tidak tega melihatnya seperti itu dan sayang sekali tubuhnya terlalu indah untuk disia – siakan begitu saja! , rasakan sekarang Vincent apa yang aku rasa  selama ini”
“ benarkah? Baik aku terima kali ini tapi dendamku tidak akan pernah mati karena mu! Kini wanitaku mati ditangan kotormu!! Huachhhh bajingan kau!!!!!!!”
Kematian marine menambah sebuah dendam yang semakin membara dalam hati ini.Sakit batin ini membuatku tak segan menghabisi nyawa orang lain.
Dua tahun berlalu langkahku ikuti kata hatiku yang masih memlihara rasa dendam itu, apalagi pada mereka (teman yang hanya melihat dari segi asal-usulku) hanya bicara kepalsuan tak pernah ada ketulusan di bibir mereka, mungkin dendam itu akan terus membara hingga kutemukan alasan untuk tidak mengingatnya.
Aku berjalan menyusuri gelapnya kota, yang selalu melihat setiap penganiayaan terhadap wanita , setelah kematian marine tak lagi aku menghiraukan mereka. Kuliahku tidak senyaman yang ku harapkan, aku putuskan berganti nama menjadi “gredin gabriel” bukan lagi Vincent gabrio yang hanya mengagungkan nama ayah ku yang beranak buah guard, yang tak pernah bisa bebas  mencari kehidupan ku disini. Setelah berganti nama seakan kehidupanku menjadi berubah total, mereka tak lagi mengejar-ngejar posisi dekat dengan ku, aku memasuki kampus yang tak terlalu bagus bisa dibilang terlalu sederhana untuk rumah keduaku. Tetapi keberadaanku diantara mereka menjadi tidak terlalu dominan, aku tak pernah ingin punya teman, ada banyak wanita dan laki-laki yang mendekatiku dengan maksud ingin menjadikan aku sebagiai kekasih ataupun sahabatnya. Aku tak tertarik sama sekali dengan semua itu. Sampai suatu ketika ada segerombol anak kurang kerjaan menggangguku,
“ si gredin seprti anak dalam tempurung tak pernah mau keluar dari sarangya “ hina mereka (kelompok penguasa kampus itu)
“hehh, daripada kau seorang pecundang yang tidak bisa bergerak tanpa badut – badutmu!”
“kurang ajar kau!!!”
“sudahkah tanganmu kuat memukulku?”(sambil menangkis tangan Rio yang siap memukul)
“ lalukenapa? Apa kau takut, howh atau mungkin kau tak bisa memukul orang karena gadismu! Hahahahha, lelaki lemah! “
“ dukk…..!! sekali lagi aku mendengar ucapan itu, kedua tanganku ini yang akan menghampirimu!”
“ sudah sudah kalian ini, Rio mana yang sakit!”( joy atau lebih dikenal dengan kekasih Rio)
“ hahh lepaskan aku, kau akan menyesal telah melakukan ini padaku Gredin kau tak akan pernah bisa tenang” (tegas Rio )
“damned! Kau mestinya berterima kasih mempunyai kekasih yang begitu memperhatikanmu jangan kau gunakan tanganmu untuk memukulnya, dan kau wanita yang lemah terhadap kekasihmu sendiri jika kau merasa tertekan lebih baik kau terus terang terhadapnya!”
Memang kau benar aku memang tidak pernah tenang karena belum padam dendam dalam diriku , makian itu terlontar dari mulutku, hal itu sering terjadi hingga akhirnya aku terpaksa dikeluarkan dari kampus itu.
“ seandainya kau tidak memukul dan memaki Rio, gredin bapak terpaksa mengeluarkan kamu dari kampus ini “ kata pak Trouser
“benarkah? Apa bapak takut? “
“ gredin, bukannya begitu, memang benar Rio yang salah bapak percaya itu tapi ayahnya pemilik kampus ini jadi bapak takut kami semua kehilangan pekerjaan Gredin” kata pak Trouser
“ jadi itu yang menjadi pemikiran bapak? Bagaimana jika seandainya kampus ini aku beli dan tak akan aku pekerjakan bapak dan karyawan yang tidak pernah bisa adil dan bijaksana, atau aku jadikan bapak tukang sapu yang aku ketahui kampus ini tak akan pernah bisa jaya tanpa sumbangan dari orang yang bernama Marco Gabrio ?”
“  lancang kau memanggilnya seperti itu, sudah cukup gredin! Silakan tinggalkan ruangan ini gredin!”
Aku keluar dari kampus itu sekian lama aku menginginkannya walaupun akhir-akhir ini aku mengenal wanita yang mengingatkan aku pada Marrine
“hei kau akan meninggalkan kampus ini ?”kata wanita itu yang tak lain dia adalah Joy
“ kau, sudah berani ungkapkan rasa tertekanmu padanya “
“ benar ucapanmu waktu itu juga benar aku memang wanita yang lemah aku Joy “(sambil mengulurkan tangan perkenalan
“ hmm lemat pasti punya alas an tertentu”
“ yah kau sepenuhnya benar tentang aku”
Tiba-tiba datan segerombolan Rio dan badut – badutnya memulai keributan di lorong kampus itu.
“plok plok plok  hebat melihat kekasihku selingkuh dengan musuhku sendiri “
“ Rio kita sudah selesai dan sekarang gredin adalah kekasihku!”(ucap Joy)
“ benarkah,  kita kan masih bertunangan dan ingat kau juga keluargamu masih mempunyai hutang terhadapku!”
“ hutang, lagi – lagi masalah uang,  tenang saja itu akan aku bayar “
“ terima kasih gredin “(lemah lembut bibir Joy mencium bibirku)
“anggap saja itu bayaran karena kau telah menciumku, lain kali hati hati dengan ucapanmu “
Sungguh mengingatkan aku pada marine , sudah lama aku tidak mengunjungi makammu Marrine .Hari itu aku pergi ke makamnya suni senyap tapi selalu merasa kau disisiku” marine hari ini ada perempuan yang menciumku, apa kau marah? Wangimu tak lagi aku cium, kenapa kau tidak muncul di mimpiku lagi apa kamu sudah lupa? Marine ketika kamu pergi meninggalkan ku sendiri terlalu banyak yang menginginkan ini cepat berakhir, tapi aku terlalu cepat khawatir, seperti kenangan dan wajahmu dalam hatiku. Kenapa hanya namamu yang bisa kulihat dari ukiran batu nisan ini.
Sementara itu di Rumah lamaku
“ tuan besar ada pesan dari tuan muda Vincent “ pengawal Marco Gabrio
“jadi dia ingin aku mencabut dana di kampusnya, cari tahu tentang kampus itu,
 apa ada informasi lagi mengenainya,"
“baik,  ini Tuan Besar dokumen yang tuan inginkan, “( menyerahkan berkas)
“ jadi dia sedang dekat dengan wanita yang bernama Joy, bawakan gadis itu menghadapku sudah lama aku ingin mempunyai anak perempuan,”
“baik “
Kakiku melangkah pulang, sungguh melelahkan ingin rasanya tubuh ini berendam di air hangat “Joy, Joy,Joy” mulutku terlontar mengatakan kata itu, entah apa yang terjadi padaku apa yang merasuki pikiranku, Joy atau Marrine.
Tok tok tok ….
“ kau, kau mau apa kesini “
“ aku mau minta maaf dan terima kasih atas bantuanmu padaku tadi siang”
“kau sungguh ingin aku memaafakanmu, bisa kau temani aku tidur mala mini”
“plak! Menciummu bukan berartiaku mau tidur denganmu! Maaf “
Semuanya telah berlalu, begitu cepat kejadian itu, seandainya marine tidak mengikuti kemauan bejat laki-laki yang membunuhnya mungkin aku masih bersamamu Marrine, bodoh



“ tuan besar , ternyat kampus itu di miliki oleh  Greg Olsen dan dia punya putra yang bernama Rio terlibat baku hantam dengan Tuan muda Vincent dan siapa saja yang terlibat dengan Rio dia akan dikeluarkan dari kampus itu”
“ jadi karna itu, tarik dana ku yang mengalir di kampus itu dan beli kampus itu atas nama Vincent Marco Gabrio, ternyata gadis yang bernama Joy itu telah membuat putraku melupakan gadis yang dulu mati karenannya,biarkan gadis itu awasi dia berikan apa yang dibutuhkan dalam hidupnya.”
“baik tuan besar “
Aku rasa sebentar lagi akan ada yang terusir dari rumahnya sendiri aku akan menunggu itu
“pak bagiamana ini bisa terjadi!! keluarga gabrio menarik dana dari kampus kita, apa ada yang membuat kesalahan terhadapnya? Tanpa uangnya kampus ini tak akan bisa berjalan, aku juga mendengar kabar jika kampus ini di beli oleh Vincent putranya, benarkah itu? “
“ tenang dulu tuan olsen dan  Rio, hari ini beliau juga putranya akan datang menemui kita kesini dan akan memperkenalkan putranya “ ( Pak Trouser )
“ mereka sudah datang  pak”
Di depan gerbang kampus nan megah itu turun seorang hartawan dari mobil teriring pengkawalan yang hebat, tak lain beliau adalah Marco Gabrio beserta putranya, sederet mahasiswa terkagum dengan pengkawalan itu juga turut gredin di dekat tuan besar. Termasuk juga Joy, akan tetapi Joy terkejut mengetahui jikalau orang tua yang ia temui dan ajak bercengkrama itu pemilik semuanya.
“ selamat siang tuan Gabrio, “ ( ucap pak trouser sambil menundukkan kepalanya )
“ aku ingin berbicara dengan pak trouser sendiri silakan tiggalkan tempat ini pak Greg putramu ini, “
 “ ba baik Tuan Gabrio”
“hemm, pak Trouser aku akan bertanya padamu, jika ada orang yang ingin menuntun ilmu harus pupus karena ketidakadilan atasan, apa pendapat anda?”
“ menurut saya, atasan itu sungguh harus diberhentikan dari jabatanya dan dipekerjakan yang pantas supaya dia berpikir atas kesalahannya “
“ jawaban yang kurang pak trouser menurutku dia harus dipecat dan harus di penjarakan itu cukup adil.”
“Vincent, pak trouser aku serahkan kampus ini pada putraku Vincent, dan mengenai dirimu dan karyawan lainnya aku serahkan pada dia putraku yang akan menentukan kerja kalian “
“tapi tuan, “
“ aku ada keperluan lain, kalian berbicaralah dahulu”



Keluarlah mereka dari ruang intensif milik pak trouser, di lorong lorong kampus itu Joy memandang Tuan Gabrio sambill menundukkan kepalanya dan ia pun menyapa Joy,
“ apa kabar Joy, aku ingin kau bercerita tentang hal yang lucu lagi di tempat biasa, lihatlah putraku jika kau takdirnya kau akan tahu siapa dia,”
“ iya paman, eh Tuan, “(apa tadi maksudnya ya, batin Joy sambil lalu iring-iringan pergi )
“ keadilan memang susah dijalankan pak Trouser seandainya dulu anda tidak mengeluarkan mahasiswa karena mempertahankan keadilan, tanpa rasa takut meski kau dipecat karena mempertahankan keadilan karena semua itu pasti akan ada ganjarannya,”
“ apa kau dulu pernah kuliah disini?”
“ ingat baik-baik siapa yang dulu berkata ingin membeli kampus ini?”
“ astaga, gredin? Itukah kau yang asli, memang setelah kepergianmu aku menyesal tapi sudalah ini memang sudah menjadi pembelajaranku”
“ seperti yang anda katakan tadi, kau akan kuturunkan dari jabatanmu  sudah baik aku tidak mengusirmu dari sini, aku tak ingin mendengar ada mahasiswa dikeluarkan karena tak mampu membayar dan karena tidak ada keadilan, paham itu satu lagi rahasiakan diriku !!” ((keluar sambil menyematkan kaca mata hitamnya dari saku kemeja mewahnya dan tersenyum angkuh)
“lihat sekarang kau jangan sekali – kali meninggikan posisi ayahmu tanpa usaha! Jika kudengar kau angkuh dan membuat onar di kampusku lagi, lihat apa yang akan terjadi padamu, aku orang yang tempo dulu dikeluarkan karena memukulmu “
“kau si gredin? Kurang ajar kau, “
“ sudah maafkan dia tuan muda Vincent”(mohon ayah Rio)
“huft !”(sambil menyungirkan mulut ke atas)
Benar sekali meski aku sudah membuat mereka merasa malu tetapi aku masih benci akan takdir yang aku punya , tak ingin aku pulang ke rumah yang telah menjadi kenangan aku bersama Marrrine sungguh membuatku enggan menghirup udara bersih disana meski ayahku meminta aku menetap dan meneruskan tahtanya, belum ada rencana aku untuk menjalani kehidupan seperti yang ayahku pinta, maaf mungkin satu kata yang bisa ku ucap untuk seorang ayah yang telah mendidikku selama itu, belum saatnya karena aku belum menemukan Marrine yang lain dan ketenangan jiwa dalam diriku.
Keesokan harinya aku putuskan pergi keluar negeri dimana aku akan meninggalkan seluruh kenanganku di sini. Berita kepergianku terdengar di telinga ayah handa, dan wanita yang mengingatkan aku dengan Marine.
“ hei kau mau begitu saja pergi !! setelah apa yang kau buat terhadapku inikah maumu, inikah jalan yang kau inginkan disini”
“ aku hanya ingin pergi ke tempat dimana kau tidak selalu menghantui ku! Lagi pula ini bukan lagi urusanmu,”
“pergilah bersenang-senanglah dengan duniamu vincent “
“ satu hal Joy aku takut menatap matamu itu takut jatuh lebih dalam”
“ berarrti kau tidak cukup berani melihat masa lalumu dan takut melihat marrine yang lain melalui aku, yah aku terima mungkin kamu memang sudah menutup pintu hatimu untukku aku ada kelas aku masuk dulu mungkin ini akan menjadi hari terakhir aku bertemu kamu jika kau menginginkan spertu itu, kelak jika kita bertemu anggap saja kita tidak saling mengenal terima kasih atas semua yang kau lakukan selama ini aku akan menguburnya bagai bagian hidup ku dalam kenangan ku”
“tunggu !(tiba-tiba mendekap tubuh Joy  sebelum masuk pintu kelas)  aku akan berkata ini satu kali hanya satu kali jadi dengarkanlah aku menyukaimu , jadi jangan kau bicara seperti itu, dunia ini terlalu gelap tanpamu dan aku butuh kamu disini Joy”




Benar aku telah menemukan penggantimu Marrine tapi kau akan tetap menjadi malaikat
dalam hatiku dikala dendam itu masih membara, kau akan muncul dan menenangkan diriku
dalam wujud Joy
TERIMA KASIH JOY
 DON’T EVENT TRY TO LEAVE ME WHATEVER THE REASON EXCEPT THE DEATH





https://encrypted-tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcT8tL2gVy78oNTL4956FWc5RoarDI_4YyzHwi-os7FdytAS--cvpA