Jumat, 21 September 2012

last revenge!!


LAST REVENGE 

Pernikahan adalah suatu hal yang paling diinginkan setiap mansia dalam hidupnya. Keraguan akan pasangan selalu menjadi hal pertama yang terlintas di benak setiap pasangan.
“ jessie,,  anakku apa kamu yakin ingin menikah dengan victor?”
“ ayah , aku sungguh mencintai victor dan tidak mungkin aku akan menyesalinya”
“ baik jika itu memang menjadi keputusanmu, ayah hanya berharap kau hidup bahagia dengan pilihanmu”
“ terimakasih ayah”
Pada sebuah pertunangan antara jessie corno dengan victor gabriel terjadilah sesuatu yang merubah segalanya menjadi kelam terdengan suara pisto menembus tubuh victor, merubah tawa menjadi jeritan ketakutan dipagi yang cerah ini.
“ tidak!! Victor apa yang terjadi ya Tuhan bicaralah padaku, victor jangan kau tinggalkan aku! “
“ hei tenang jessie aku tidak akan pernah meninggalkanmu, hati ini akan tetap untuk kamu meski maut menjemputku”
“ kau jangan berbicara seperti itu, kau akan baik-baik saja  
“ tidak jessie kau jangan menangis tersenyumlah untuk ku”
“ cepat panggil ambulance !!!”( perintah ayah jessie)
“ada apa ini Maharet? “
“ kau kemana saja, kakakku tertembak orang jahat pasti dia sengaja ingin mengacaukan pertunangan ini”
Nasib baik ternyata tidak menghampiri victor dan keluarga itu. Kematian victor menimbulkan sebuah pertanyaan besar “ siapa yang tega membunuh seorang seperti victor yang suka bergurau dan sering membuat orang lain tertawa” sebagai adikknya maharet hanya bisa terdiam dan menerima kematian kakaknya. Setelah upacara pemakaman victor, jessie terlihat sangat terpukul ia hanya berdiam diri terus-menerus di kamarnya yang seharusnya menjadi kamar pengantin milikknya.
“ jessie, anakku biarkan dia tenang jangan kau menghambat kepergiannya, ibu disini masih bersamamu relakan dia”
“ tidak! Aku tidak akan pernah merelakan kematianya yang mendadak seperti itu dia meninggalkan luka yang dalam padaku!”
“dengarkan ibu, dia sudah pergi jangan kau memberatkan kepergiannya disana, biarkan dia pergi dengan tenang. Masih ada maharet masih ada george disini yang senantiasa menemanimu”
“ cukup ibu! Biarkan aku sendiri”
Merenung menangis telah hampir habis air mata untuk menangisi kepergian victor bagaimanapun jessie harus menghadapi tragedi ini. Akan tetapi ia melihat sosok laki – laki yang tak lain adalah victor dia datang menemui jessie lalu ia berkata,
“ jessei ini bukanlah halusinasi ini memang aku ingin aku bersamamu, tetapi aku harus pergi maafkan aku jessie”
“ tap tapi aku tidak akan pernah merelakan kau pergi dari ku kenapa kau pergi begitu saja aku tak bisa hidup tanpamu karena kau adalah napasku, tanpamu aku bukan siapa – siapa”
“ aku percaya kau bisa hadapi ini, kau wanita yang tegar gunakan kepercayaanku ini pada hidupmu kau selalu dihatiku, jaga dirimu baik-baik jessie”
“ victor!”
Bayangan victor masih hinggap di pelupuk mata jessei , setelah sosok victor lenyap meninggalkan jessie kembali pada keheningannya. Ibu jessie sudah berusaha keras untuk menghiburnya akan tetapi itu semua sia sia, lalu ia menyuruh george dan maharet menemuinya untuk menghiburnya.
“ syukurlah kalian segera datang jessie mengigau melihat victor terus menerus tadi malam”
“ baiklah aku kesana dulu tante”
George mencoba untuk menghibur jessie tapi sepertinya itu tidak merubah kesedihan jessie.
“ jessie ini aku george teman kamu apa kamu sudah lupa apa kamu ingin aku menyusul victor ke alam sana? Jika kamu terus seperti ini dan mengabaikan kehadiran kami.”
“ benar jessie kau harus melupakan kakakku, tenang saja akan aku usut kasus ini , kau harus lepas dari bayangan victor Pokoknya aku berjaji akanmencari pembunuh kakkaku “
“Kalian tidak mengerti biarkan aku sendiri”
Diperjalanan pulang maharet dan george saling bertukar pendapat mengenai pembunuh victor.
“ apa kau yakin ingin mencari pembunuh victor itu terlalu berbahaya bagimu itu kan tugas polisi, biar aku saja yang mencari “
“ aku juga tahu tapi aku ingin mencariya dengan usahaku , eh itu sudah sampai rumah terima kasih george sudah mau mengantar aku pulang”
Belum terlambat jika ke kantor pak vincent poedly ( batin maharet)
Ia menyewa detektif yaitu pak vincent poedly
“ selamat siang pak vincent? “
“ iya selamat siang oh adik dari korban yang bernama victor ya, kasus saudara anda ini sulit sekali karena di ditemukan peluru jenis “cm” yang menewaskan saudara anda dan peluru jenis ini hanya dimiliki oleh orang tertentu, peluru ini dirancang khusus dengan pistol yang khusus juga, jadi mustahil pistol yang digunakan pistol yang biasa kita jumpai “
“ kalau boleh tahu ciri orang tersebut itu seperti apa?’”
“ ya, menurut  dugaan saya sementara pasti orang tersebut punya relasi atau punya kerja sama persenjataan juga di orang yang konglomerat karena harga pistol itu di negara ini tidak diperjual belikan secara bebas “
“ jadi seperti itu ya, ya sudah terima kasih ya pak atas penjelasannya, selamat malam “
Huuh malam sudah  larut sebaiknya aku segera sampai rumah ( batin maharet dalam perjalanan pulangnya ) tiba-tiba maharet tertegun dan terkejut melihat sosok laki-laki menyerupai kakakknya.

“ kakak! Kau kah itu?”(angin semakin kencang bertiup )
“ ini pasti mimpi tidak kakak sudah tenang disana “
“ maharet, ini memang aku hanya kau tak dapat menyentuhku, kakak ingin mengucapkan terima kasih kau telah membantuku, akan kuberitahu satu hal padamu pembunuh itu mungkin saja ada didepan matamu jadi berhati hatilah selamat tinggal maharet “
“ kak kak!! Siapa sebenarnya dia “( sudah pergi dan malam kembali sesunyi tadi )
Sosok victor lenyap seiring angin yang menembus jaket maharet.Keesokan harinya george mengajak jessie keluar mencari suasana yang baru untukknya, seperti george masih sangat mengharap jessie jika dulu george memang menaruh simpati pada jessie sebelum mengenal victor.
“ jessie aku senang kau mau keluar jalan-jalan menemaniku”
“ aku hanya ingin keluar mencari kesegaran diluar, setidaknya aku harus mengahargai segala usahamu dalam menghiburku. Lagi pula kau adalah sahabat terbaikku “
“ iya hati mu kan masih dihiasi victor, aku kira kita bisa menjadi lebih dari ini “
“ george!! baru 2minggu pemakaman victor kau sudah berbicara seperti itu, aku kecewa menerima ajakanmu keluar “
“ jessie! Benar memang dia sudah tiada tapi bukankah sebaiknya kau berkaca sekarang ini hidupmu menjadi berantakan benahi kembalilah seperti dulu kau selalu menebarkan senyuman pada orang lain itu yang aku rindukan darimu jessie “
“maaf” ( kemudian dia termenung dalam diam dan berjalan keluar )
“ ayo kita cari makan aku lapar” ( sambil merangkul pundak jessie )
George sepertinya sudah berhasil menghibur jessie dengan tingkahnya yang membuat jessie sejenak melupakan sosok victor dari ingatannya.
“ terima kasih ya sudah mengajakku hari ini, besok jangan lupa ada acara syukuran di rumah acara ulang tahun victor aku harap aku bisa melihatmu dirumah”
“ tidak , terima kasih telah tertawa hari ini jessie iya aku pasti akan datang “
Sementara itu maharet sedang membahas kasusnya kepada pak poedly terdengar suara handphone berdering.
Cringgg cring ccringg……  bunyi telepon yang klasih milik maharet .
“ halo , oh jessie iya ada apa “
“ besok malam jangan lupa kau datang kerumah ada syukuran ulang tahun victor “
“ iya aku pasti akan datang “
“ terima kasih “
Kembali pada pembahasan maharet dan pak poedly
“ jadi tadi anda ingin bilang apa?”
“em gini pak tapi ini tidak masuk akal tadi malam entah mimpi atau bukan kakak saya menemui saya dan ia bilang kalau yang membunuhnya itu ada didekat saya, pada intinya dia ada didepan mata”
“ itu mungkin saja, dia bilang didekat anda bisa jadi anda mengenal pelakunya,  apa ada hal yang aneh pada saat kejadian yang menimpa saudara anda itu”
“ aneh mmmm sepertinya saya tidak menemui hal aneh pada saat kejadian tersebut tapi siapa jika orang terdekat saya”
“tadi pagi ada saksi mata yang berkata bahwa dia melihat laki-laki berjas putih dan rapih dari belakang tak lama setelah pria itu pergi terdengar suara tembakan yang menembus victor.”
“ berjas putih ada banyak yang berjas putih, ada george ada tamu juga banyak”
“ tapi tak ada salahnya anda berwaspada pada siapapun “
“ iya , terima kasih infonya pak selamat bekerja kembali “
Malam berikutnya tibalah acara yang mengingatkan akan kepergian victor acara perpisahan pada hari ulang tahunnya victor,malam yang indah menyelimuti rumah jessei yang sedang sibuk menyiapkan syukuran itu.

“ george tolong tante,panggilkan om ya, om sedang ada ditaman sudah larut malam sebentar lagi acara akan dimulai “
“ baik tante”
“ george! George! “
  ada apa sih maharet ? teriak-teriak itu george ada di taman”
“ makasih tante, “
“ george aku pinjem mobilmu ya, soalnya ipod aku ketinggalan dirumah”
“ tapi jangan lama-lama”
“ okay “
Ketika sampai dirumah ia segera mengambil ipodnya dan menaruhnya di laci mobil george tapi ketika itu ia terkejut ada sesuatu benda yang membuat jantungnya berdegup kencang membuatnya tak bisa berkata – kata kemudian dia menghubungi pak poedly.
“ halo halo pak vincent! Saya punya tak sengaja melihat ada pistol yang mungkin pernah kita bahas kemarin saya sungguh takut karena benda itu berada di laci mobil teman saya george coba bapak selidiki dia dan coba bapak kesini periksa !”
“ tenang, sebaiknya anda jangan panik dulu akan saya periksa anda sekarang pulang kerumah jessie tapi jangan membuat hal-hal yang mencurigakan dulu, “
“ saya akan berusaha untuk mengendalikan emosi saya pak “
Setiba di rumah jessie, maharet mengeluarkan suara kerasnya dia menerriakkan kata “ goerge.. george..george” semua orang yang berada diruangan itu tersontak terkejut mendengar suara maharet yang menggegerkan kesibukan dimalam itu.
“ kau bicara apa maharet! Ada apa dengan george! “
“ jessie kau sungguh ingi tahu siapa pembunuh victor?”
“ apa kau sungguh tau siapa dia?”
“ ia dan dia bersama kita sekarang , dia george jessie”
“tante sungguh tak menyangka jika george lah pelakunya”
“ tunggu kalian jangan salah paham “’( tiba tiba keluar dari taman dan menepis tudingan maharet )
“ kalau itu memang kamu aku bersumpah tidak akan melihatmu dan tak sudai memaafkanmu!”
“ bukan aku pelakunya maharet berkata dusta, percayalah aku tidak mungkin membunuh sahabatku sendiri “
“ jessir aku menemukan bukti yang kuat di mobilnya, itu sudah cukup jelas semua bukti telah mengarah padanya “
“ tutup mulutmu maharet!!”
“ anda sekarang tidak bisa mengelak lagi pak george satu hal yang pasti sidi jari anda tidak bisa direkayasa,  saya sudah memeriksa bukti pistol yang berada di laci mobil anda  dan hasil membuktikan peluru yang singgap di tubuh korban cocok dengan pistol yang kami dapati di laci mobil anda, serahkanlah diri anda kita bisa membicarakan ini semua disana “
  anda siap jangan suka ikut campur masalahku”
“ oh maaf sebelumnya saya belum memperkenalkan diri saya pada kalian, kenalkan saya vincent poedly saudari maharet meminta bantuan saya dalam menangani kasus victor  kakakknya sendiri.”
“ berengsek kau maharet. Kau sudah terlalu bayak ikut campur sebaiknya kau menyusul kakakmu saja!!” ( bersiap menembak si maharet dengan pistol yang ada di saku jasnya )

Ia mengarahkannya tepat didepan maharet akan tetapi suara gemuruh petir dan kecangnya angin menyambut sesosok laki-laki beralis tajam, bermata coklat mencorong berhidung sempurna, tinggi semampai berjas hitam, tidak salah lagi di adalah Victor yang langsung menangkis tangan kanan goerge dari maharet.

“hai george??” ( serngit victor )
“ tidak tidak mungkin kau sudah mati!  Mati..! “
“ memang benar george tubuhku sudah mati akan tetapi tuhan berbaik hati mengizinkan aku mencari dan mengungkap siapa pembunuhku !”
“baiklah, karena kalian sudah tahu akan kuberikan alasan kenapa aku melakukan ini semua !!”
“ oh ya seberapa besar dosaku terhadapmu”
“ karena kau sama sekali tidak pantas mendapingi jessie, memang pada awalnya ini adalah salahku telah mengenalkan kamu pada jessie, kau tahu kau tak pernah mengerti aku  kau tak pernah bisa melihat tatapanku terhadap Jessie!!”
“ jadi ternyata kau dulu menyimpan rasa padaku George kenapa tak kau ungkapkan perasaanmu padaku!, kau sudah sangat nyaman aku anggap sebagai sahabatku aku merasa itu sangat berarti”
“oh jadi hanya karena itu “
“yah”
“menyerahlah kau George pada polisi”
“diam kau tua Bangka !”
“ hei, jangan kau hina mertuaku ,apa aku membuatmu ketakutan”
“victor kamu”
“ya , benar jessie aku masih suamimu “
“dan sekarang victor aku jamin kau akan musnah ! kali ini !!”
“George …george! Apa kau tidak ingat ,kalau senjata itu sudah pernah memusnahkan aku dari alam fana ini, jadi kau salah jika ingin melepasakan peluru kesayanganmu itu ,justru sekarang peluru itu akan memakanmu sendiri….!”
 DOR ..! terdengar suara tembakan menembus tubuh gagah perkasa georem dia mati dalam lembah kenistaan. Dan pada akhirnya Jessie memulai hidup baru tanpa victor , dan victor akan selalu dikenang sebagai victor Gabriel mungkin victor masih akan kembali pada kehidupan kisah victor lainnya. Dia akan selalu hidup dalam lembah keabadian.
“ kamu ingin meninggalkan aku seorang diri lagi  victor?”
“ ingatlah hati dan cintaku untukmu seorang tapi sudah waktunya aku pergi”
“ kenapa”
“ karena aku sudah menyelesaikan tugas terakhirku “
“ jadi ini adalah perpisahan”
“ mungkin selamt tinggal “
Cahaya redup bagai lentera merah yang menyertai kedatangan victor lenyap seketika bersama lenyapnya sosok victor dimalam itu , memaksa keluarga itu hening kembali mengenang kisah yang baru saja mereka saksikan.
The end









Tidak ada komentar:

Posting Komentar