KEKAL DALAM DENDAMKU
Hidup tak kekal
bak air tenang suatu hari nanti akan datang ombak besar yang membuat keruh air
tenang itu, dendamku lebih kekal daripada kematian tiap hari, bulan dan tahun
dendam itu terpelihara rapat dihari ini.Tak bisa merasakan kesedihan mereka, kebagiaan
mereka. Kelam dan hitam itu duniaku, matahari tak pernah lagi menyinari ku
semenjak takdir yang memisahkan aku dengan orang yang paling aku
sayangi. Meninggalkan aku jauh –jauh membiarkan aku sendiri dalam hidup yang
keras ini.
Kesepian, kesendirian itu yang
selama ini aku alami, apakah di dunia ini ada sebuah keadilan? Kenapa keadilan
itu tak pernah muncul dalam diriku? Akankah masa lau itukembali lagi padaku?
Simaklah cerita ini,
Hari itu aku mengunjungi rumah
kekasihku “ Marinne “ namanya akan tetapi mataku tak bias menipu meski hati
berkata tidak dengan apa yang aku lihat, marine bermain pria dibelakangku, aku
sungguh terkejut dengan kenyataan itu
“ kau tega sekali berbuat seperti
itu di belakangku ! siapa laki-laki yang sedang ada dikamarmu itu marine jawab
kataku ! jangan hanya menangis
didepanku!” bentakku padanya
“Vincent dengarkan aku dia itu,
sebenarnya aku lakukan ini karena mu Vincent
aku takut terjadi apa-apa padamu“ jawabnya
“ semua ini untukku?..
aghhhhhhhh!! Begitu bodohnya kasih ku padamu sebesar ini padamu ! taukah kamu!”
Tiba tiba muncul laki-laki yang
ada didalam kamar marine yang dimaksud tadi.
“jadi ini yang namanya vincent
gabrio itu, lumayan tampan juga, kau sungguh beruntung dapat wanita seperti
marine ini dia mengorbankan seluruhnya demi menyelamat kan mu,, tapi ternyata
mungkin ini adalah terakhir kali kau akan melihat wanita ini ha ha ha!”(
sembari menusukkan belati di tubuh marine)
“ sebenarnya apa ini semua!
Letakkan benda itu dari tubuhnya bangsat!! ,, “ teriak ku pada lelaki itu
“ kau ini sungguh tak mengetahui
siapa aku? Ingatkah kau dengan kasus Steve yang kau jebloskan ke penjara tahun
lalu, dia satu-satunya orang yang aku punya di dunia ini tapi karnamu dia telah
menusul ibunya ke lain alam!, kau ingat
sekarang? Bahkan kau tidak mau menyelamatkan
wanita ini?”
“ aku tak tahu apakah wanita yang
kau sekap itu adalah wanitaku,!”
“ vincent kau harus tau aku ,,
akgh ini semua hanya untukmu “(mengerang
kesakitan”
“ kau ucapkan salam terakhir
untuknya gadis manis!”
“ jangan kau lakukan itu bangsat!
Aku tau kau hanya dendam terhadapku jangan kau gantikan aku dengannya!”
“ upss maaf tapi aku lebih suka
kau melihat ini hahahaha!” jawab lelaki itu sambil menuskkan benda tajam ke
tubuh indah marrine
“ tidakkkk!!!!!!!!!!!!!! Apa kau bilang! Aku akan mencari dimanapun
kau hidup bangsat! “
“ aku takut sekali,, dengar
Vincent marine berkorban untukmu karena
dia memohon padaku untuk tidak menghabisimu, tapi yah aku tidak tega melihatnya
seperti itu dan sayang sekali tubuhnya terlalu indah untuk disia – siakan
begitu saja! , rasakan sekarang Vincent apa yang aku rasa selama ini”
“ benarkah? Baik aku terima kali
ini tapi dendamku tidak akan pernah mati karena mu! Kini wanitaku mati ditangan
kotormu!! Huachhhh bajingan kau!!!!!!!”
Kematian marine menambah sebuah
dendam yang semakin membara dalam hati ini.Sakit batin ini membuatku tak segan
menghabisi nyawa orang lain.
Dua tahun berlalu langkahku ikuti
kata hatiku yang masih memlihara rasa dendam itu, apalagi pada mereka (teman
yang hanya melihat dari segi asal-usulku) hanya bicara kepalsuan tak pernah ada
ketulusan di bibir mereka, mungkin dendam itu akan terus membara hingga
kutemukan alasan untuk tidak mengingatnya.
Aku berjalan menyusuri gelapnya
kota, yang selalu melihat setiap penganiayaan terhadap wanita , setelah
kematian marine tak lagi aku menghiraukan mereka. Kuliahku tidak senyaman yang
ku harapkan, aku putuskan berganti nama menjadi “gredin gabriel” bukan lagi
Vincent gabrio yang hanya mengagungkan nama ayah ku yang beranak buah guard,
yang tak pernah bisa bebas mencari
kehidupan ku disini. Setelah berganti nama seakan kehidupanku menjadi berubah
total, mereka tak lagi mengejar-ngejar posisi dekat dengan ku, aku memasuki
kampus yang tak terlalu bagus bisa dibilang terlalu sederhana untuk rumah
keduaku. Tetapi keberadaanku diantara mereka menjadi tidak terlalu dominan, aku
tak pernah ingin punya teman, ada banyak wanita dan laki-laki yang mendekatiku
dengan maksud ingin menjadikan aku sebagiai kekasih ataupun sahabatnya. Aku tak
tertarik sama sekali dengan semua itu. Sampai suatu ketika ada segerombol anak
kurang kerjaan menggangguku,
“ si gredin seprti anak dalam
tempurung tak pernah mau keluar dari sarangya “ hina mereka (kelompok penguasa
kampus itu)
“hehh, daripada kau seorang
pecundang yang tidak bisa bergerak tanpa badut – badutmu!”
“kurang ajar kau!!!”
“sudahkah tanganmu kuat
memukulku?”(sambil menangkis tangan Rio yang siap memukul)
“ lalukenapa? Apa kau takut, howh
atau mungkin kau tak bisa memukul orang karena gadismu! Hahahahha, lelaki
lemah! “
“ dukk…..!! sekali lagi aku
mendengar ucapan itu, kedua tanganku ini yang akan menghampirimu!”
“ sudah sudah kalian ini, Rio
mana yang sakit!”( joy atau lebih dikenal dengan kekasih Rio)
“ hahh lepaskan aku, kau akan
menyesal telah melakukan ini padaku Gredin kau tak akan pernah bisa tenang”
(tegas Rio )
“damned! Kau mestinya berterima
kasih mempunyai kekasih yang begitu memperhatikanmu jangan kau gunakan tanganmu
untuk memukulnya, dan kau wanita yang lemah terhadap kekasihmu sendiri jika kau
merasa tertekan lebih baik kau terus terang terhadapnya!”
Memang kau benar aku memang tidak
pernah tenang karena belum padam dendam dalam diriku , makian itu terlontar
dari mulutku, hal itu sering terjadi hingga akhirnya aku terpaksa dikeluarkan
dari kampus itu.
“ seandainya kau tidak memukul
dan memaki Rio, gredin bapak terpaksa mengeluarkan kamu dari kampus ini “ kata
pak Trouser
“benarkah? Apa bapak takut? “
“ gredin, bukannya begitu, memang
benar Rio yang salah bapak percaya itu tapi ayahnya pemilik kampus ini jadi
bapak takut kami semua kehilangan pekerjaan Gredin” kata pak Trouser
“ jadi itu yang menjadi pemikiran
bapak? Bagaimana jika seandainya kampus ini aku beli dan tak akan aku
pekerjakan bapak dan karyawan yang tidak pernah bisa adil dan bijaksana, atau
aku jadikan bapak tukang sapu yang aku ketahui kampus ini tak akan pernah bisa
jaya tanpa sumbangan dari orang yang bernama Marco Gabrio ?”
“ lancang kau memanggilnya seperti itu, sudah
cukup gredin! Silakan tinggalkan ruangan ini gredin!”
Aku keluar dari kampus itu sekian
lama aku menginginkannya walaupun akhir-akhir ini aku mengenal wanita yang
mengingatkan aku pada Marrine
“hei kau akan meninggalkan kampus
ini ?”kata wanita itu yang tak lain dia adalah Joy
“ kau, sudah berani ungkapkan
rasa tertekanmu padanya “
“ benar ucapanmu waktu itu juga
benar aku memang wanita yang lemah aku Joy “(sambil mengulurkan tangan
perkenalan
“ hmm lemat pasti punya alas an
tertentu”
“ yah kau sepenuhnya benar tentang
aku”
Tiba-tiba datan segerombolan Rio
dan badut – badutnya memulai keributan di lorong kampus itu.
“plok plok plok hebat melihat kekasihku selingkuh dengan
musuhku sendiri “
“ Rio kita sudah selesai dan
sekarang gredin adalah kekasihku!”(ucap Joy)
“ benarkah, kita kan masih bertunangan dan ingat kau juga
keluargamu masih mempunyai hutang terhadapku!”
“ hutang, lagi – lagi masalah
uang, tenang saja itu akan aku bayar “
“ terima kasih gredin “(lemah
lembut bibir Joy mencium bibirku)
“anggap saja itu bayaran karena
kau telah menciumku, lain kali hati hati dengan ucapanmu “
Sungguh mengingatkan aku pada
marine , sudah lama aku tidak mengunjungi makammu Marrine .Hari itu aku pergi
ke makamnya suni senyap tapi selalu merasa kau disisiku” marine hari ini ada perempuan
yang menciumku, apa kau marah? Wangimu tak lagi aku cium, kenapa kau tidak
muncul di mimpiku lagi apa kamu sudah lupa? Marine ketika kamu pergi
meninggalkan ku sendiri terlalu banyak yang menginginkan ini cepat berakhir,
tapi aku terlalu cepat khawatir, seperti kenangan dan wajahmu dalam hatiku.
Kenapa hanya namamu yang bisa kulihat dari ukiran batu nisan ini.
Sementara itu di Rumah lamaku
“ tuan besar ada pesan dari tuan
muda Vincent “ pengawal Marco Gabrio
“jadi dia ingin aku mencabut dana
di kampusnya, cari tahu tentang kampus itu,
apa ada informasi lagi mengenainya,"
“baik, ini Tuan Besar dokumen yang tuan inginkan, “(
menyerahkan berkas)
“ jadi dia sedang dekat dengan
wanita yang bernama Joy, bawakan gadis itu menghadapku sudah lama aku ingin
mempunyai anak perempuan,”
“baik “
Kakiku melangkah pulang, sungguh
melelahkan ingin rasanya tubuh ini berendam di air hangat “Joy, Joy,Joy”
mulutku terlontar mengatakan kata itu, entah apa yang terjadi padaku apa yang
merasuki pikiranku, Joy atau Marrine.
Tok tok tok ….
“ kau, kau mau apa kesini “
“ aku mau minta maaf dan terima
kasih atas bantuanmu padaku tadi siang”
“kau sungguh ingin aku
memaafakanmu, bisa kau temani aku tidur mala mini”
“plak! Menciummu bukan berartiaku
mau tidur denganmu! Maaf “
Semuanya telah berlalu, begitu
cepat kejadian itu, seandainya marine tidak mengikuti kemauan bejat laki-laki
yang membunuhnya mungkin aku masih bersamamu Marrine, bodoh
“ tuan besar , ternyat kampus itu
di miliki oleh Greg Olsen dan dia punya
putra yang bernama Rio terlibat baku hantam dengan Tuan muda Vincent dan siapa
saja yang terlibat dengan Rio dia akan dikeluarkan dari kampus itu”
“ jadi karna itu, tarik dana ku
yang mengalir di kampus itu dan beli kampus itu atas nama Vincent Marco Gabrio,
ternyata gadis yang bernama Joy itu telah membuat putraku melupakan gadis yang
dulu mati karenannya,biarkan gadis itu awasi dia berikan apa yang dibutuhkan
dalam hidupnya.”
“baik tuan besar “
Aku rasa sebentar lagi akan ada
yang terusir dari rumahnya sendiri aku akan menunggu itu
“pak bagiamana ini bisa terjadi!!
keluarga gabrio menarik dana dari kampus kita, apa ada yang membuat kesalahan
terhadapnya? Tanpa uangnya kampus ini tak akan bisa berjalan, aku juga
mendengar kabar jika kampus ini di beli oleh Vincent putranya, benarkah itu? “
“ tenang dulu tuan olsen dan Rio, hari ini beliau juga putranya akan
datang menemui kita kesini dan akan memperkenalkan putranya “ ( Pak Trouser )
“ mereka sudah datang pak”
Di depan gerbang kampus nan megah
itu turun seorang hartawan dari mobil teriring pengkawalan yang hebat, tak lain
beliau adalah Marco Gabrio beserta putranya, sederet mahasiswa terkagum dengan
pengkawalan itu juga turut gredin di dekat tuan besar. Termasuk juga Joy, akan
tetapi Joy terkejut mengetahui jikalau orang tua yang ia temui dan ajak
bercengkrama itu pemilik semuanya.
“ selamat siang tuan Gabrio, “ (
ucap pak trouser sambil menundukkan kepalanya )
“ aku ingin berbicara dengan pak
trouser sendiri silakan tiggalkan tempat ini pak Greg putramu ini, “
“ ba baik Tuan Gabrio”
“hemm, pak Trouser aku akan
bertanya padamu, jika ada orang yang ingin menuntun ilmu harus pupus karena
ketidakadilan atasan, apa pendapat anda?”
“ menurut saya, atasan itu
sungguh harus diberhentikan dari jabatanya dan dipekerjakan yang pantas supaya
dia berpikir atas kesalahannya “
“ jawaban yang kurang pak trouser
menurutku dia harus dipecat dan harus di penjarakan itu cukup adil.”
“Vincent, pak trouser aku
serahkan kampus ini pada putraku Vincent, dan mengenai dirimu dan karyawan
lainnya aku serahkan pada dia putraku yang akan menentukan kerja kalian “
“tapi tuan, “
“ aku ada keperluan lain, kalian
berbicaralah dahulu”
Keluarlah mereka dari ruang
intensif milik pak trouser, di lorong lorong kampus itu Joy memandang Tuan
Gabrio sambill menundukkan kepalanya dan ia pun menyapa Joy,
“ apa kabar Joy, aku ingin kau
bercerita tentang hal yang lucu lagi di tempat biasa, lihatlah putraku jika kau
takdirnya kau akan tahu siapa dia,”
“ iya paman, eh Tuan, “(apa tadi
maksudnya ya, batin Joy sambil lalu iring-iringan pergi )
“ keadilan memang susah
dijalankan pak Trouser seandainya dulu anda tidak mengeluarkan mahasiswa karena
mempertahankan keadilan, tanpa rasa takut meski kau dipecat karena
mempertahankan keadilan karena semua itu pasti akan ada ganjarannya,”
“ apa kau dulu pernah kuliah
disini?”
“ ingat baik-baik siapa yang dulu
berkata ingin membeli kampus ini?”
“ astaga, gredin? Itukah kau yang
asli, memang setelah kepergianmu aku menyesal tapi sudalah ini memang sudah
menjadi pembelajaranku”
“ seperti yang anda katakan tadi,
kau akan kuturunkan dari jabatanmu sudah
baik aku tidak mengusirmu dari sini, aku tak ingin mendengar ada mahasiswa
dikeluarkan karena tak mampu membayar dan karena tidak ada keadilan, paham itu
satu lagi rahasiakan diriku !!” ((keluar sambil menyematkan kaca mata hitamnya
dari saku kemeja mewahnya dan tersenyum angkuh)
“lihat sekarang kau jangan sekali
– kali meninggikan posisi ayahmu tanpa usaha! Jika kudengar kau angkuh dan
membuat onar di kampusku lagi, lihat apa yang akan terjadi padamu, aku orang
yang tempo dulu dikeluarkan karena memukulmu “
“kau si gredin? Kurang ajar kau,
“
“ sudah maafkan dia tuan muda
Vincent”(mohon ayah Rio)
“huft !”(sambil menyungirkan
mulut ke atas)
Benar sekali meski aku sudah
membuat mereka merasa malu tetapi aku masih benci akan takdir yang aku punya ,
tak ingin aku pulang ke rumah yang telah menjadi kenangan aku bersama Marrrine
sungguh membuatku enggan menghirup udara bersih disana meski ayahku meminta aku
menetap dan meneruskan tahtanya, belum ada rencana aku untuk menjalani
kehidupan seperti yang ayahku pinta, maaf mungkin satu kata yang bisa ku ucap
untuk seorang ayah yang telah mendidikku selama itu, belum saatnya karena aku
belum menemukan Marrine yang lain dan ketenangan jiwa dalam diriku.
Keesokan harinya aku putuskan
pergi keluar negeri dimana aku akan meninggalkan seluruh kenanganku di sini.
Berita kepergianku terdengar di telinga ayah handa, dan wanita yang
mengingatkan aku dengan Marine.
“ hei kau mau begitu saja pergi
!! setelah apa yang kau buat terhadapku inikah maumu, inikah jalan yang kau
inginkan disini”
“ aku hanya ingin pergi ke tempat dimana kau tidak selalu menghantui
ku! Lagi pula ini bukan lagi urusanmu,”
“pergilah bersenang-senanglah dengan duniamu vincent “
“ satu hal Joy aku takut menatap matamu itu takut jatuh
lebih dalam”
“ berarrti kau tidak cukup berani melihat masa lalumu dan
takut melihat marrine yang lain melalui aku, yah aku terima mungkin kamu memang
sudah menutup pintu hatimu untukku aku ada kelas aku masuk dulu mungkin ini
akan menjadi hari terakhir aku bertemu kamu jika kau menginginkan spertu itu,
kelak jika kita bertemu anggap saja kita tidak saling mengenal terima kasih
atas semua yang kau lakukan selama ini aku akan menguburnya bagai bagian hidup
ku dalam kenangan ku”
“tunggu !(tiba-tiba mendekap tubuh Joy sebelum masuk pintu kelas) aku akan berkata ini satu kali hanya satu
kali jadi dengarkanlah aku menyukaimu , jadi jangan kau bicara seperti itu,
dunia ini terlalu gelap tanpamu dan aku butuh kamu disini Joy”
Benar aku telah menemukan penggantimu Marrine tapi kau
akan tetap menjadi malaikat
dalam hatiku dikala dendam itu masih membara, kau akan
muncul dan menenangkan diriku
dalam wujud Joy
TERIMA KASIH JOY
DON’T EVENT TRY TO LEAVE
ME WHATEVER THE REASON EXCEPT THE DEATH
“