Rabu, 25 Juli 2012

KEKAL DALAM DENDAMKU


KEKAL DALAM DENDAMKU
Hidup tak kekal bak air tenang suatu hari nanti akan datang ombak besar yang membuat keruh air tenang itu, dendamku lebih kekal daripada kematian tiap hari, bulan dan tahun dendam itu terpelihara rapat dihari ini.Tak bisa merasakan kesedihan mereka, kebagiaan mereka. Kelam dan hitam itu duniaku, matahari tak pernah lagi menyinari ku semenjak takdir yang memisahkan aku dengan orang yang paling aku sayangi. Meninggalkan aku jauh –jauh membiarkan aku sendiri dalam hidup yang keras ini.
Kesepian, kesendirian itu yang selama ini aku alami, apakah di dunia ini ada sebuah keadilan? Kenapa keadilan itu tak pernah muncul dalam diriku? Akankah masa lau itukembali lagi padaku? Simaklah cerita ini,
Hari itu aku mengunjungi rumah kekasihku “ Marinne “ namanya akan tetapi mataku tak bias menipu meski hati berkata tidak dengan apa yang aku lihat, marine bermain pria dibelakangku, aku sungguh terkejut dengan kenyataan itu
“ kau tega sekali berbuat seperti itu di belakangku ! siapa laki-laki yang sedang ada dikamarmu itu marine jawab kataku ! jangan hanya menangis  didepanku!” bentakku padanya
“Vincent dengarkan aku dia itu, sebenarnya aku lakukan ini karena mu Vincent  aku takut terjadi apa-apa padamu“ jawabnya
“ semua ini untukku?.. aghhhhhhhh!! Begitu bodohnya kasih ku padamu sebesar ini padamu ! taukah kamu!”
Tiba tiba muncul laki-laki yang ada didalam kamar marine yang dimaksud tadi.
“jadi ini yang namanya vincent gabrio itu, lumayan tampan juga, kau sungguh beruntung dapat wanita seperti marine ini dia mengorbankan seluruhnya demi menyelamat kan mu,, tapi ternyata mungkin ini adalah terakhir kali kau akan melihat wanita ini ha ha ha!”( sembari menusukkan belati di tubuh marine)
“ sebenarnya apa ini semua! Letakkan benda itu dari tubuhnya bangsat!! ,, “ teriak ku pada lelaki itu
“ kau ini sungguh tak mengetahui siapa aku? Ingatkah kau dengan kasus Steve yang kau jebloskan ke penjara tahun lalu, dia satu-satunya orang yang aku punya di dunia ini tapi karnamu dia telah menusul  ibunya ke lain alam!, kau ingat sekarang? Bahkan kau tidak mau menyelamatkan  wanita ini?”
“ aku tak tahu apakah wanita yang kau sekap itu adalah  wanitaku,!”
“ vincent kau harus tau aku ,, akgh ini semua  hanya untukmu “(mengerang kesakitan”
“ kau ucapkan salam terakhir untuknya gadis manis!”
“ jangan kau lakukan itu bangsat! Aku tau kau hanya dendam terhadapku jangan kau gantikan aku dengannya!”


“ upss maaf tapi aku lebih suka kau melihat ini hahahaha!” jawab lelaki itu sambil menuskkan benda tajam ke tubuh indah marrine
“ tidakkkk!!!!!!!!!!!!!!  Apa kau bilang! Aku akan mencari dimanapun kau hidup bangsat! “
“ aku takut sekali,, dengar Vincent marine  berkorban untukmu karena dia memohon padaku untuk tidak menghabisimu, tapi yah aku tidak tega melihatnya seperti itu dan sayang sekali tubuhnya terlalu indah untuk disia – siakan begitu saja! , rasakan sekarang Vincent apa yang aku rasa  selama ini”
“ benarkah? Baik aku terima kali ini tapi dendamku tidak akan pernah mati karena mu! Kini wanitaku mati ditangan kotormu!! Huachhhh bajingan kau!!!!!!!”
Kematian marine menambah sebuah dendam yang semakin membara dalam hati ini.Sakit batin ini membuatku tak segan menghabisi nyawa orang lain.
Dua tahun berlalu langkahku ikuti kata hatiku yang masih memlihara rasa dendam itu, apalagi pada mereka (teman yang hanya melihat dari segi asal-usulku) hanya bicara kepalsuan tak pernah ada ketulusan di bibir mereka, mungkin dendam itu akan terus membara hingga kutemukan alasan untuk tidak mengingatnya.
Aku berjalan menyusuri gelapnya kota, yang selalu melihat setiap penganiayaan terhadap wanita , setelah kematian marine tak lagi aku menghiraukan mereka. Kuliahku tidak senyaman yang ku harapkan, aku putuskan berganti nama menjadi “gredin gabriel” bukan lagi Vincent gabrio yang hanya mengagungkan nama ayah ku yang beranak buah guard, yang tak pernah bisa bebas  mencari kehidupan ku disini. Setelah berganti nama seakan kehidupanku menjadi berubah total, mereka tak lagi mengejar-ngejar posisi dekat dengan ku, aku memasuki kampus yang tak terlalu bagus bisa dibilang terlalu sederhana untuk rumah keduaku. Tetapi keberadaanku diantara mereka menjadi tidak terlalu dominan, aku tak pernah ingin punya teman, ada banyak wanita dan laki-laki yang mendekatiku dengan maksud ingin menjadikan aku sebagiai kekasih ataupun sahabatnya. Aku tak tertarik sama sekali dengan semua itu. Sampai suatu ketika ada segerombol anak kurang kerjaan menggangguku,
“ si gredin seprti anak dalam tempurung tak pernah mau keluar dari sarangya “ hina mereka (kelompok penguasa kampus itu)
“hehh, daripada kau seorang pecundang yang tidak bisa bergerak tanpa badut – badutmu!”
“kurang ajar kau!!!”
“sudahkah tanganmu kuat memukulku?”(sambil menangkis tangan Rio yang siap memukul)
“ lalukenapa? Apa kau takut, howh atau mungkin kau tak bisa memukul orang karena gadismu! Hahahahha, lelaki lemah! “
“ dukk…..!! sekali lagi aku mendengar ucapan itu, kedua tanganku ini yang akan menghampirimu!”
“ sudah sudah kalian ini, Rio mana yang sakit!”( joy atau lebih dikenal dengan kekasih Rio)
“ hahh lepaskan aku, kau akan menyesal telah melakukan ini padaku Gredin kau tak akan pernah bisa tenang” (tegas Rio )
“damned! Kau mestinya berterima kasih mempunyai kekasih yang begitu memperhatikanmu jangan kau gunakan tanganmu untuk memukulnya, dan kau wanita yang lemah terhadap kekasihmu sendiri jika kau merasa tertekan lebih baik kau terus terang terhadapnya!”
Memang kau benar aku memang tidak pernah tenang karena belum padam dendam dalam diriku , makian itu terlontar dari mulutku, hal itu sering terjadi hingga akhirnya aku terpaksa dikeluarkan dari kampus itu.
“ seandainya kau tidak memukul dan memaki Rio, gredin bapak terpaksa mengeluarkan kamu dari kampus ini “ kata pak Trouser
“benarkah? Apa bapak takut? “
“ gredin, bukannya begitu, memang benar Rio yang salah bapak percaya itu tapi ayahnya pemilik kampus ini jadi bapak takut kami semua kehilangan pekerjaan Gredin” kata pak Trouser
“ jadi itu yang menjadi pemikiran bapak? Bagaimana jika seandainya kampus ini aku beli dan tak akan aku pekerjakan bapak dan karyawan yang tidak pernah bisa adil dan bijaksana, atau aku jadikan bapak tukang sapu yang aku ketahui kampus ini tak akan pernah bisa jaya tanpa sumbangan dari orang yang bernama Marco Gabrio ?”
“  lancang kau memanggilnya seperti itu, sudah cukup gredin! Silakan tinggalkan ruangan ini gredin!”
Aku keluar dari kampus itu sekian lama aku menginginkannya walaupun akhir-akhir ini aku mengenal wanita yang mengingatkan aku pada Marrine
“hei kau akan meninggalkan kampus ini ?”kata wanita itu yang tak lain dia adalah Joy
“ kau, sudah berani ungkapkan rasa tertekanmu padanya “
“ benar ucapanmu waktu itu juga benar aku memang wanita yang lemah aku Joy “(sambil mengulurkan tangan perkenalan
“ hmm lemat pasti punya alas an tertentu”
“ yah kau sepenuhnya benar tentang aku”
Tiba-tiba datan segerombolan Rio dan badut – badutnya memulai keributan di lorong kampus itu.
“plok plok plok  hebat melihat kekasihku selingkuh dengan musuhku sendiri “
“ Rio kita sudah selesai dan sekarang gredin adalah kekasihku!”(ucap Joy)
“ benarkah,  kita kan masih bertunangan dan ingat kau juga keluargamu masih mempunyai hutang terhadapku!”
“ hutang, lagi – lagi masalah uang,  tenang saja itu akan aku bayar “
“ terima kasih gredin “(lemah lembut bibir Joy mencium bibirku)
“anggap saja itu bayaran karena kau telah menciumku, lain kali hati hati dengan ucapanmu “
Sungguh mengingatkan aku pada marine , sudah lama aku tidak mengunjungi makammu Marrine .Hari itu aku pergi ke makamnya suni senyap tapi selalu merasa kau disisiku” marine hari ini ada perempuan yang menciumku, apa kau marah? Wangimu tak lagi aku cium, kenapa kau tidak muncul di mimpiku lagi apa kamu sudah lupa? Marine ketika kamu pergi meninggalkan ku sendiri terlalu banyak yang menginginkan ini cepat berakhir, tapi aku terlalu cepat khawatir, seperti kenangan dan wajahmu dalam hatiku. Kenapa hanya namamu yang bisa kulihat dari ukiran batu nisan ini.
Sementara itu di Rumah lamaku
“ tuan besar ada pesan dari tuan muda Vincent “ pengawal Marco Gabrio
“jadi dia ingin aku mencabut dana di kampusnya, cari tahu tentang kampus itu,
 apa ada informasi lagi mengenainya,"
“baik,  ini Tuan Besar dokumen yang tuan inginkan, “( menyerahkan berkas)
“ jadi dia sedang dekat dengan wanita yang bernama Joy, bawakan gadis itu menghadapku sudah lama aku ingin mempunyai anak perempuan,”
“baik “
Kakiku melangkah pulang, sungguh melelahkan ingin rasanya tubuh ini berendam di air hangat “Joy, Joy,Joy” mulutku terlontar mengatakan kata itu, entah apa yang terjadi padaku apa yang merasuki pikiranku, Joy atau Marrine.
Tok tok tok ….
“ kau, kau mau apa kesini “
“ aku mau minta maaf dan terima kasih atas bantuanmu padaku tadi siang”
“kau sungguh ingin aku memaafakanmu, bisa kau temani aku tidur mala mini”
“plak! Menciummu bukan berartiaku mau tidur denganmu! Maaf “
Semuanya telah berlalu, begitu cepat kejadian itu, seandainya marine tidak mengikuti kemauan bejat laki-laki yang membunuhnya mungkin aku masih bersamamu Marrine, bodoh



“ tuan besar , ternyat kampus itu di miliki oleh  Greg Olsen dan dia punya putra yang bernama Rio terlibat baku hantam dengan Tuan muda Vincent dan siapa saja yang terlibat dengan Rio dia akan dikeluarkan dari kampus itu”
“ jadi karna itu, tarik dana ku yang mengalir di kampus itu dan beli kampus itu atas nama Vincent Marco Gabrio, ternyata gadis yang bernama Joy itu telah membuat putraku melupakan gadis yang dulu mati karenannya,biarkan gadis itu awasi dia berikan apa yang dibutuhkan dalam hidupnya.”
“baik tuan besar “
Aku rasa sebentar lagi akan ada yang terusir dari rumahnya sendiri aku akan menunggu itu
“pak bagiamana ini bisa terjadi!! keluarga gabrio menarik dana dari kampus kita, apa ada yang membuat kesalahan terhadapnya? Tanpa uangnya kampus ini tak akan bisa berjalan, aku juga mendengar kabar jika kampus ini di beli oleh Vincent putranya, benarkah itu? “
“ tenang dulu tuan olsen dan  Rio, hari ini beliau juga putranya akan datang menemui kita kesini dan akan memperkenalkan putranya “ ( Pak Trouser )
“ mereka sudah datang  pak”
Di depan gerbang kampus nan megah itu turun seorang hartawan dari mobil teriring pengkawalan yang hebat, tak lain beliau adalah Marco Gabrio beserta putranya, sederet mahasiswa terkagum dengan pengkawalan itu juga turut gredin di dekat tuan besar. Termasuk juga Joy, akan tetapi Joy terkejut mengetahui jikalau orang tua yang ia temui dan ajak bercengkrama itu pemilik semuanya.
“ selamat siang tuan Gabrio, “ ( ucap pak trouser sambil menundukkan kepalanya )
“ aku ingin berbicara dengan pak trouser sendiri silakan tiggalkan tempat ini pak Greg putramu ini, “
 “ ba baik Tuan Gabrio”
“hemm, pak Trouser aku akan bertanya padamu, jika ada orang yang ingin menuntun ilmu harus pupus karena ketidakadilan atasan, apa pendapat anda?”
“ menurut saya, atasan itu sungguh harus diberhentikan dari jabatanya dan dipekerjakan yang pantas supaya dia berpikir atas kesalahannya “
“ jawaban yang kurang pak trouser menurutku dia harus dipecat dan harus di penjarakan itu cukup adil.”
“Vincent, pak trouser aku serahkan kampus ini pada putraku Vincent, dan mengenai dirimu dan karyawan lainnya aku serahkan pada dia putraku yang akan menentukan kerja kalian “
“tapi tuan, “
“ aku ada keperluan lain, kalian berbicaralah dahulu”



Keluarlah mereka dari ruang intensif milik pak trouser, di lorong lorong kampus itu Joy memandang Tuan Gabrio sambill menundukkan kepalanya dan ia pun menyapa Joy,
“ apa kabar Joy, aku ingin kau bercerita tentang hal yang lucu lagi di tempat biasa, lihatlah putraku jika kau takdirnya kau akan tahu siapa dia,”
“ iya paman, eh Tuan, “(apa tadi maksudnya ya, batin Joy sambil lalu iring-iringan pergi )
“ keadilan memang susah dijalankan pak Trouser seandainya dulu anda tidak mengeluarkan mahasiswa karena mempertahankan keadilan, tanpa rasa takut meski kau dipecat karena mempertahankan keadilan karena semua itu pasti akan ada ganjarannya,”
“ apa kau dulu pernah kuliah disini?”
“ ingat baik-baik siapa yang dulu berkata ingin membeli kampus ini?”
“ astaga, gredin? Itukah kau yang asli, memang setelah kepergianmu aku menyesal tapi sudalah ini memang sudah menjadi pembelajaranku”
“ seperti yang anda katakan tadi, kau akan kuturunkan dari jabatanmu  sudah baik aku tidak mengusirmu dari sini, aku tak ingin mendengar ada mahasiswa dikeluarkan karena tak mampu membayar dan karena tidak ada keadilan, paham itu satu lagi rahasiakan diriku !!” ((keluar sambil menyematkan kaca mata hitamnya dari saku kemeja mewahnya dan tersenyum angkuh)
“lihat sekarang kau jangan sekali – kali meninggikan posisi ayahmu tanpa usaha! Jika kudengar kau angkuh dan membuat onar di kampusku lagi, lihat apa yang akan terjadi padamu, aku orang yang tempo dulu dikeluarkan karena memukulmu “
“kau si gredin? Kurang ajar kau, “
“ sudah maafkan dia tuan muda Vincent”(mohon ayah Rio)
“huft !”(sambil menyungirkan mulut ke atas)
Benar sekali meski aku sudah membuat mereka merasa malu tetapi aku masih benci akan takdir yang aku punya , tak ingin aku pulang ke rumah yang telah menjadi kenangan aku bersama Marrrine sungguh membuatku enggan menghirup udara bersih disana meski ayahku meminta aku menetap dan meneruskan tahtanya, belum ada rencana aku untuk menjalani kehidupan seperti yang ayahku pinta, maaf mungkin satu kata yang bisa ku ucap untuk seorang ayah yang telah mendidikku selama itu, belum saatnya karena aku belum menemukan Marrine yang lain dan ketenangan jiwa dalam diriku.
Keesokan harinya aku putuskan pergi keluar negeri dimana aku akan meninggalkan seluruh kenanganku di sini. Berita kepergianku terdengar di telinga ayah handa, dan wanita yang mengingatkan aku dengan Marine.
“ hei kau mau begitu saja pergi !! setelah apa yang kau buat terhadapku inikah maumu, inikah jalan yang kau inginkan disini”
“ aku hanya ingin pergi ke tempat dimana kau tidak selalu menghantui ku! Lagi pula ini bukan lagi urusanmu,”
“pergilah bersenang-senanglah dengan duniamu vincent “
“ satu hal Joy aku takut menatap matamu itu takut jatuh lebih dalam”
“ berarrti kau tidak cukup berani melihat masa lalumu dan takut melihat marrine yang lain melalui aku, yah aku terima mungkin kamu memang sudah menutup pintu hatimu untukku aku ada kelas aku masuk dulu mungkin ini akan menjadi hari terakhir aku bertemu kamu jika kau menginginkan spertu itu, kelak jika kita bertemu anggap saja kita tidak saling mengenal terima kasih atas semua yang kau lakukan selama ini aku akan menguburnya bagai bagian hidup ku dalam kenangan ku”
“tunggu !(tiba-tiba mendekap tubuh Joy  sebelum masuk pintu kelas)  aku akan berkata ini satu kali hanya satu kali jadi dengarkanlah aku menyukaimu , jadi jangan kau bicara seperti itu, dunia ini terlalu gelap tanpamu dan aku butuh kamu disini Joy”




Benar aku telah menemukan penggantimu Marrine tapi kau akan tetap menjadi malaikat
dalam hatiku dikala dendam itu masih membara, kau akan muncul dan menenangkan diriku
dalam wujud Joy
TERIMA KASIH JOY
 DON’T EVENT TRY TO LEAVE ME WHATEVER THE REASON EXCEPT THE DEATH





https://encrypted-tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcT8tL2gVy78oNTL4956FWc5RoarDI_4YyzHwi-os7FdytAS--cvpA